telah lewat 1 minggu aku menandai peringatan tanggal lahirku. telah lewat pula masa-masa seharusnya aku membuat resolusi dan evaluasi perjalanan hidupku.
sudahkah aku menjadi seseorang yang lebih baik?
sedikit bercerita mengenai masa kecilku di lombok dulu.
aku dapat merasakan bagaimana saat-saat menjadi anak kecil merupakan saat-saat yang ajaib, menarik, dan tak dapat diciptakan oleh manusia secara buatan ketika ia ingin menjadi anak kecil. ia hanya bisa menjadi seperti anak kecil, tak dapat menjadi anak kecil yang sesungguhnya.
dulu, ketika aku kecil, setiap tahun permainan datang seperti musim. dan kami, para anak kecil bertindak layaknya petani yang begitu sukacita menyambut setiap musim yang datang bergilir setiap tahun.
misalnya nih, di akhir tahun biasanya musim buah-buahan. sehingga pohon mangga manalagi dan pohon jambu air di depan rumahku berbuah begitu lebatnya. ketika itu, permainan yang booming adalah lompat tali, benteng-bentengan, ingkling, petak umpet, masak-masakan, dan beragam permainan outdoor lainnya.
nantinya ketika kami lelah bermain, buah-buahan di atas kami akan menjulurkan rantingnya sehingga kami dapat melepas dahaga dan lapar darinya.
terkadang kami pun berpetualang, dan setelah melintasi sawah, membelah sungai, kami akan sampai di tempat yang bagi kami begitu memukau: pantai. . dengan ombak yang tenang, air yang jernih, kerang-kerang yang bertebaran, serta pohon rindang yang menaungi tepian pantai. .
lalu periode pun berganti menjadi musim peralihan antara hujan dan kemarau. ketika saat ini, kami biasanya bermain kartu remi, kartu domino, atau kartu-kartu bergambar power ranger, dragonball, dan disney. aku pun selalu bergabung dalam lingkaran pertaruhan permainan kartu-kartu itu bersama teman-teman kecilku. kami juga bermain karet gelang, kelereng, biji asam, dakonan, dan beragam permainan yang indoor.
tentu saja ada menang dan kalah. tapi saat itu aku ingat, kami bermain dengan fair dan gentle, tidak ada kecurangan. terkadang jika ada temanku yang begitu pintar bermain hingga barang-barang milik lawannya habis untuk taruhan, ia akan menantang anak lain, hingga kekayaannya menumpuk. dan kami akan mengelu-elukannya sebagai pemimpin kelompok kami.
seru sekali setiap detik masa kecilku. dan tentu saja meskipun aku sering menang melawan temanku, ketika musim berganti dan permainan pun berubah lagi, aku sama sekali tidak menyesali semua kekayaanku yang akhirnya tidak terpakai lagi. karena selalu ada tahun depan di mana musim bermain taruhan akan datang lagi.
lalu ketika musim kemarau, di saat bumi begitu panas, kami lebih senang bermain indoor. kami para wanita cilik akan bermain baju bongkar, bermain drama. atau rumah-rumahan dari jarik atau triplek yang kami susun sebagai atap. terkadang aku bahkan bisa tidur semalaman di bawah rumah-rumahan buatanku.
manakala merefleksikan masa kecil anak-anak jaman sekarang, rasanya kasihan sekali melihat mereka tak dapat merasakan kenikmatan bermain senatural kami, anak-anak jaman dulu. .
masa-masa di mana sebagai anak-anak aku hanya berpikir untuk berkreasi, untuk tertawa dengan bebas, untuk belajar dari alam, dan untuk bergerak dengan irama kebersamaan. . dan sama sekali bebas dari dunia digital yang sekarang banyak meracuni masa kecil anak-anak jaman sekarang. sehingga orangtua-orangtua yang menyadari pentingnya masa kecil yang natural, harus susah-susah menciptakan suasana bermain senatural mungkin bagi anak mereka, misalnya fasilitas di taman kanak-kanak atau playgroup. .
Don't Ever Forget Why You were Born to This World!
Remember Your Creator, Your Majesty, Your Almighty, Your God, ALLAH in every single second you have. .
February 20, 2011 at 7:57 PM
hahahaahaha