Setiap hari rasanya berlalu begitu cepat. Kalo seseorang pernah bilang, ini seperti tanda-tanda kiamat, ketika kita merasa waktu bergulir begitu cepat. Sama seperti sekarang ini. Begitu banyak tugas yang mengantri. Belum dikerjakan. Begitu banyak amanah, dan kepercayaan yang harus digenggam. Ga sanggup sih, tapi tak ada pilihan lain. Sekarang sebenarnya kembali lagi pada diriku sendiri.
Bagaimana aku harus bisa mengatur waktu dan mengalokasikannya untuk semua kewajiban harian. Bagaimana aku harus tetap merasa enjoy dan menikmati setiap detiknya. Untuk itu aku perlu mencari motivasi.
Satu-satunya motivasi yang terlintas dalam benakku adalah ibuku. Dialah yang memberikan senyuman terindah, semangat terbesar, dan cinta tertulus. Aku masih sanggup berada di Salatiga dengan baik, terutama adalah karena dia. Meski setiap detik rasa rindu datang menyergap, selalu ada cara untuk mengobatinya.
Aku mencuci, sembari teringat betapa telatennya ibu di rumah merawatku dulu. Aku menyeterika, sembari terngiang nasihat ibu setiap hari dulu. Aku menata kamar, sembari terbayang suara omelan ibu setiap kali aku nakal. Semua pekerjaan rumah itu aku lakukan hanya untuk mengobati rindu, tak lebih. Bukan karena kiriman bulanan yang sedikit, bukan karena aku terlalu rajin. Inilah obat rindu itu.
Dan too many things to do, membawaku kembali ke realita bahwa aku adalah grown up yang memikul semua tanggung jawab dan akibat di atas pundakku. Aku tak berani bilang betapa berat sesungguhnya, untuk apa? Orang yang mendengar pun tak akan mampu mengurangi. Yang bisa kulakukan hanyalah menjalaninya. Setiap pagi terbangun dengan rutinitas follow up, visite, dan jaga. Dan beberapa kewajiban lain yang secara sadar diri harus kukerjakan setiap harinya seperti shalat, mengaji, terutama belajar. Tugas-tugas terus merubung, pegal dan lelah rasanya. Aku sampai khawatir kakiku lepas saking seringnya digunakan berjalan, jemariku pun sudah mulai tebal, saking kerapnya kami menulis. Dan otakku? Sudah panas sejak dulu.
Yang kukatakan pada diriku, dan seharusnya selalu kukatakan setiap saat, adalah semua ini pasti akan ada akhirnya. Jika aku kuat dan tegak di atas kakiku sendiri seberapa pun kuatnya angin berhembus, akhirnya akan manis terasa. Aku tahu ini benar. Dan aku percaya. Dan aku akan selalu bersemangat,, though too many things to do.
:) :) :) :)
Don't Ever Forget Why You were Born to This World!
Remember Your Creator, Your Majesty, Your Almighty, Your God, ALLAH in every single second you have. .