I start to understand that LOVE isn't as complicated as it seems. Cinta adalah kata kerja aktif. Artinya, kitalah yang melakukan, yang merasakan, yang berjuang untuk itu. Berhentilah berpikir tentang untung rugi, terbalas atau tidak. Allah saja mencintai kita tanpa peduli kita akan membalas dengan proporsional atau tidak. Ibu kita pun tak peduli, kita akan membalas semua jerih payah cintanya dengan setara atau tidak (yang pasti, tidak akan pernah bisa sebanding).
Banyak orang berkata, cinta jaman sekarang tuh banyak syaratnya. Tanpa sadar, kita berpikir tentang: I'll love you if you love me too. I'll be friend with you if you do me a favor, or if you treat me well. Padahal setiap orang punya standar mencintai dan memperlakukan-dengan-baik yang berbeda-beda. Love doesn't mean i do what you want me to do exactly. Nope. It's a free air, an unclassified expression that varies unconditionally. It's not a bak-buk matter (bak-buk adalah impas, -red). Jangan melulu berpikir tentang take and give. Kalo ngasih, yaudah ngasih aja, lupain kayak kamu nglupain upil yang kamu cari susah payah cuman untuk kamu buang.
Beranilah mencintai tanpa syarat. Kepada ibu, bapak, diri sendiri, bahkan lumut yang berfungsi sekedar memberi aksen hijau pada tanah basah. It's a universal language. Be brave to believe that it's ok if the other side doesn't love us, we'll keep our feeling safe.
0
comments
Posted in
Labels:
thoughts
Lama banget ga ngeblog. . Kali ini aku akan bercerita mengenai kisah cinta. Seumur hidup manusia, ada berapa banyak sih kisah cinta yang terjadi? Ada berapa banyak sih kisah patah hati yang terasa? Dan ada berapa banyak kecemburuan yang terbetik? Pasti jawabannya tak terhitung. Namun setiap ksah memiliki rasa yang berbeda, unik pokoknya. Hingga cinta bisa berubah menjadi persahabatan, menurutku proses itu juga termasuk rumit dan misterius. Kita hanya bisa berharap semoga kisah cinta saat ini menjadi kisah cinta esok hari dan seterusnya. Semoga kisah cinta masa lalu menjadi kenangan manis dan tak terlupa, dan semoga sakit hati atau kekecewaan menjadi masa yang indah, karena jika kita tidak sakit hati saat ini, sakit hati yang tertunda di masa depan pasti akan terasa lebih tak terkira. .
0
comments
Posted in
Labels:
thoughts
Inlander adalah nama lain bangsa Indonesia berpuluh-puluh tahun silam. Mengapa inlander mengusik pikiranku?? Karena sekarang rasanya kita kembali lagi ke zaman penjajahan alias perbudakan.
Barusan aku iseng-iseng baca kisah jurnalis dan pergerakan era pra-proklamasi, di sana diceritakan mengenai banyaknya surat kabar bermunculan dan mereka dengan bangga mengusung kata 'merdeka' sebagai nama surat kabar mereka.
Namun sekarang, kata merdeka seolah nasi basi yang sudah tidak ada daya tariknya. Kita seolah lupa, moyang kita dahulu menggalang kegotongroyongan dan membuang keegoisan demi mencapai surga kemerdekaan. Tetapi sekarang kenyataannya individualistik malah semakin menjadi-jadi.
Yang dikejar hanya materi, keuntungan sepihak. Sehingga membuat gunung uang semakin memuncak saja.
Rasanya agak miris dan kasihan. Kalo aku lihat di yogya ini pembangunan gedung bertingkat-tingkat, pusat-pusat perbelanjaan semakin menjamur. namun tepat di bawah kolong bangunan itu banyak tuna wisma menggigil kedinginan dan kerucuk kelaparan sepanjang hari. Bukan kemerdekaan seperti ini kan yang kita inginkan? Pedih rasanya melihat orang2 menderita tapi kaum kapitalis berdalih bahwa mereka mengeruk keuntungan untuk menyejahterakan kaum miskin itu pada akhirnya. Dengan merebut semua kekayaan mereka lalu mengembalikan sedikit sekali dengan dalih menyantuni.
Huahh. . Apa pemerintah melakukan genocide saja ya untuk para papa itu? Kasian juga kalau mereka tetap hidup merana. .
0
comments
Posted in
Labels:
thoughts
Dan bagi orang2 yang merasakan penyesalan itu, ratapan mereka akan sangatlah keras dan menyayat di hari kepergian keluarga kita itu.
Jangan sampai demikian.
Aku tidak ingin hal itu terjadi padaku kelak. Aku ingin menciptakan sebanyak mungkin kenangan manis bersama mereka. Karena kepergian dan kehilangan pasti akan terjadi. Namun kita tidak tahu kapan.
0
comments
Posted in
Labels:
thoughts
Jika sampah dibuang di sembarang tempat, akan terjadi pencemaran lingkungan. Begitu pula dengan lidah yang membuang kata2 buruk sembarangan, telinga akan panas mendengarnya, hati akan keruh mencernanya, dan karakter mau tak mau jadi terluka.
Sekali lagi, don't humiliate someone if u don't want to be humiliated as well.