twitter


Inlander adalah nama lain bangsa Indonesia berpuluh-puluh tahun silam. Mengapa inlander mengusik pikiranku?? Karena sekarang rasanya kita kembali lagi ke zaman penjajahan alias perbudakan.
Barusan aku iseng-iseng baca kisah jurnalis dan pergerakan era pra-proklamasi, di sana diceritakan mengenai banyaknya surat kabar bermunculan dan mereka dengan bangga mengusung kata 'merdeka' sebagai nama surat kabar mereka.
Namun sekarang, kata merdeka seolah nasi basi yang sudah tidak ada daya tariknya. Kita seolah lupa, moyang kita dahulu menggalang kegotongroyongan dan membuang keegoisan demi mencapai surga kemerdekaan. Tetapi sekarang kenyataannya individualistik malah semakin menjadi-jadi.
Yang dikejar hanya materi, keuntungan sepihak. Sehingga membuat gunung uang semakin memuncak saja.
Rasanya agak miris dan kasihan. Kalo aku lihat di yogya ini pembangunan gedung bertingkat-tingkat, pusat-pusat perbelanjaan semakin menjamur. namun tepat di bawah kolong bangunan itu banyak tuna wisma menggigil kedinginan dan kerucuk kelaparan sepanjang hari. Bukan kemerdekaan seperti ini kan yang kita inginkan? Pedih rasanya melihat orang2 menderita tapi kaum kapitalis berdalih bahwa mereka mengeruk keuntungan untuk menyejahterakan kaum miskin itu pada akhirnya. Dengan merebut semua kekayaan mereka lalu mengembalikan sedikit sekali dengan dalih menyantuni.
Huahh. . Apa pemerintah melakukan genocide saja ya untuk para papa itu? Kasian juga kalau mereka tetap hidup merana. .

Published with Blogger-droid v1.7.4

0 comments:

Post a Comment

Ayoooo. . . . dikomen yaaa .. . . . .

Don't Ever Forget Why You were Born to This World!

Remember Your Creator, Your Majesty, Your Almighty, Your God, ALLAH in every single second you have. .