twitter


Aku lupa hari apa, yang jelas, malam itu aku mengalami kecelakaan. Bukan kecelakaan parah sebenarnya. Tapi ya parah juga sih. Bukan parah buatku, bukan parah buat si tertuduh juga. Tapi parah buat si boleng.
Oke. Nama si boleng untuk mengenang kondisi ancurnya karena sejak awal telah sering menderita fraktur, deformitas, bahkan amputasi dan transplantasi.
Kronologi ceritanya demikian.
Tersebutlah seorang wanita muda mengendarai motor dengan kecepatan rendah mendekati sedang, mengingat dia hanya menggunakan gigi dua. *gigi motor.
Lalu, secara tak disangka-sangka, motor yang ditunggangi 4 makhluk berjudul manusia muncul dari sebuah gang, dan badalaa!!
Si wanita muda mencoba untuk membelokkan arah ke tengah untuk menghindari benturan. Namun tak disangka, si motor dengan pengendara 4 makhluk juga tetap menancap gas matik mereka. Dan. . . Duaaaaassh!!
Tabrakan tak terhindarkan terjadi. Krik krik. . Tapi aku ga jatuh, aku malah nyangkut di atas motor dan mulai melorot di antara motorku dan motor si tertuduh.
Hwaa. . Toloong. . Tolooong. .
Lalu bapak2 di sekitar situ datang tergopoh2.
Motornya dimatikan dulu. Aduh ini mana kontaknya?? Bapaknya grepe2 kepala motorku.
Hyaah. . Aku langsung turun tangan. Sempat sekilas kulihat gigi motorku pada angka dua.
Lalu motor kami telah diamankan. Tau2 si nyonya tertuduh menghampiriku lalu menubrukku dari belakang dan menggendongku dengan panik.
Aduuh mbaak. . Gak papa kan? Gak papa kan?
Aduuh anakku tadi mana? Le tholee ga papa kan???
Dia malah heboh sndiri.
Aku terdiam tenang. Lalu minum air putih yang dipaksakan untuk menenangkan diri. Padahal aku uda tenang dan bete banget, bukannya pengen minum.
Lalu mulailah kecerewetan dan kesotoian si nyonya.
Waah mbaknya tadi ngebut banget saya sampe ga liat ada motor.
Dia terus saja berkata demikian sampe rasanya aku muak dan sebodo amat deh.
Lalu kujelaskan dengan tegas. Tadi gigi terakhirku gigi dua. Dan aku abis lewat belokan. Jadi ga mungkin banter lah ya bu. Tegasku.
Bapak2nya ikut menimpali. Iya tuh. Kalo banter mah uda terpelanting semua tadi. Tapi yang rusak parah motorku. Berartixsi nyonya lah yang salah.
Tapi berhubung uda malem, dan aku bener2 males buat berdebat lebih panjang, kuputuskan untuk pulang dan melupakan masalah ini. Biarlah kuikhlaskan saja, batinku.
Lalu sampailah aku di rumah, dengan rentetan pertanyaan karena sms singkatku tentang kecelakaan tadi.
Pertanyaan pertama ibu, orang yang tadi ga papa kan?
Aku menjawab dengan galau, iya ga papa.
Lalu aku menunjuk motor ringsek dan pecahan sayap motor kiriku yang pecah.
Motorku rusak, kataku lirih.
Bapakku lalu berkata, kalo ga da yang rusak tu bukan anna namanya.
Trus dilanjutin omelan ibuku yang kuterima dengan pasrah.
Lalu sekitar tiga minggu aku menaiki motor cacat tanpa sayap itu. Sebodo amat lah, batinku. Sama sekali ga canggung atau malu. Emang ini lah konsekuensi perbuatanku.
Bahkan ketika seminggu terakhir aku sibuk penelitian di kampus sampe jam 10 malam lebih, aku menepiskan kecemasan kalau2 motorku rontok satu persatu di tengah jalan.
Tapi untunglah aman2 saja.
Mungkin ibuku yang malah risi dengan kondisi kendaraanku itu. Pikirannya mungkin berlipat ganda manakala mencemaskan aku mengendarai motor ringsek di gelapnya malam. Bakal berbahaya bagi wanita sesibuk aku.
Dan setelah tiga minggu dari hari naas, ibu menjanjikan memperbaiki motorku hari ini. Hari sabtu, 23 juli 2011. Dan untuk sementara, aku meminjam motor kakakku.
Tengah hari, sms dari ibu mengejutkan hatiku.
Bunyinya begini.
Na, benerin motorny habis 738.000.

Kupikir awalnya cuma 73.800, ternyata tujuh ratus tiga puluh delapan ribu.
Aku menggigit bibir. Rasa bersalah menyeruak. Aku seperti tidak berbakti kepada ibu kalo aku merepotkan sebesar ini. Belum ibu sebentar lagi juga harus membayar spp kami 14juta.
Ahh. . Kubalas demikian.
Yauda gak usah dibenerin ga papa kok ibu.

Aku menghela napas. Lebih baik dengan motor seadanya daripada menyusahkan ibu, batinku.
Namun, tebak, sesampainya di rumah, kudapati motorku bnar2 sempurna!!!
Allaahu akbar! Alhamdulillaah!!!
Aku langsung mendatangi ibu dan mencium pipi kiri dan kanan beliau.
Huhuu. . Mengharukan sekali. Ibu memang sayang padaku. Ibu memang peduli kepadaku. I love u, mum. .

Published with Blogger-droid v1.7.4

0 comments:

Post a Comment

Ayoooo. . . . dikomen yaaa .. . . . .

Don't Ever Forget Why You were Born to This World!

Remember Your Creator, Your Majesty, Your Almighty, Your God, ALLAH in every single second you have. .