twitter


Sepuluh tahun yang lalu Annem masih berusia 9 tahun. Dia suka bermain tanah, berpetualang hingga badannya tak jauh beda dengan orang-orangan sawah penghalau burung: kumal. Entah saat itu dia mirip versi dewasanya sekarang atau tidak. Yang jelas, dia begitu lekat dengan kotor dan lumpur. Dakinya bahkan bisa membuat air di bak mandi menjadi coklat tua.
Lalu, dua tahun berikutnya dia berpisah dari orangtuanya. Dia dititipkan bersama nenek dan kakeknya, sementara orangtuanya mencari nafkah untuknya.
Lalu muncullah benih-benih Annem yang sekarang: jarang mandi.
Entah apa yang ada di pikirannya ketika itu. Mungkin karena dia sudah tidak pernah main kotor lagi jadi dia merasa badannya bersih menawan. Padahal. . .
"Eladalaaah. . Putune wedoooook. . Ambumu ki lhooo. ."Nenek murka. Dan hampir setiiiaaap hari Nenek atau Tante menggodanya yang bau. Dan entah jin apa yang bersemayam di otak anak ini, dia cuek saja. Baru kalau sudah berhari-hari dan merasa bau, dia mandi. Nah, sepertinya indera penghidunya pun bermasalah. Pernah 4 hari dia tidak mandi. Ampuuun deh. . Lalat sampai bersoulmate dengannya.
Setiap orangtuanya datang dari Lombok untuk menengoknya, dia pasti langsung rajin mandi. Eittss. . Tapi cuma hari pertama saja. Lalu hari berikutnya, wajah aslinya nampak. Pernah sang Ayahanda sampai berteriak dan menggotong seember air,"Nduk! Mandi sana! Atau mau diguyuuur????"
Dan begitu air seember membasahi tubuhnya, Annem langsung gelagapan dan menangis.
Dan setiap orangtuanya akan kembali ke Lombok lagi, dia selalu merasa sedih dan menangis. Dan dia selalu mandi untuk menciptakan kesan baik. Lalu selalu dia berpesan,"Bu, Pak, besok pagi kalo mau berangkat dan aku belum bangun, aku dicium ya. Di sini,"ujarnya sambil menunjuk pipi dan dahinya.
Dan benarlah, paginya dia pura-pura masih tidur, lalu ciuman manis pun mendarat dengan lembut.
Lalu, setelah 4 tahun berpisah dari orangtua, Annem bergabung lagi bersama keluarga kecilnya. Dan hingga sekarang, mereka hidup bersama-sama seperti keluarga yang manis dan harmonis. Eitts. . Tapi, jangan salah.
Hampir setiap hari, Annem melintasi kamar mandi namun dia tidak lantas mandi seperti seharusnya wanita berusia 19 tahun. Dia selalu melihat jam, lalu bermonolog,"Wah. Masih jam 3. Kepagian buat mandi sore."
Lalu dia mengerjakan entah apa hingga jam 5. Dan ketika menengok jam, dia bergumam,"Wah. Airnya pasti dingin sekali kalo jam segini mandi."
Dan akhirnya, dia (sering sekali) tidak mandi sore.
Untunglah di belakang rumahnya terdapat kandang sapi tetangga. Jika orangtuanya atau kakakny mengeluh ada bau menyengat, dia always ngeles,"Ah. Itu mah bau sapi kaleee."

-The End-

Published with Blogger-droid v1.7.4

0 comments:

Post a Comment

Ayoooo. . . . dikomen yaaa .. . . . .

Don't Ever Forget Why You were Born to This World!

Remember Your Creator, Your Majesty, Your Almighty, Your God, ALLAH in every single second you have. .